ALHIJAZ INDOWISATA TRAVEL | PAKET UMROH MURAH PROMO 2017 2018 - INFO HARGA BIAYA UMRAH MURAH - HAJI ONH PLUS - HAJI BATAL GANTI

Tlp. 085743682680 | PIN BB. 7CF96624

Umroh Murah| Umrah Promo | Travel Umroh Murah Promo Jakarta | Umrah Murah Awal Ramadhan, Akhir Ramadhan 2017 | Info Harga Paket Umroh Murah Promo 2017 2018

Paket Umroh Murah Promo 2017 | Harga Umrah Promo Murah 2017 2018 | Info Biro Travel Umroh Murah Promo Jakarta | Jadwal Keberangkatan Wisata Umrah Murah Promo 2017 2018

Hot News.... PAKET UMROH MURAH HANYA $ 1750 ( DESEMBER 2016 - JANUARI 2017 ) DAFTAR SEGERA!!! Quota Terbatas
Beberapa keunggulan Travel Umroh Alhijaz Indowisata
berikut ini alasan kenapa Alhijaz Indowisata menerapkan biaya yang murah :

1. Travel Alhijaz Indowisata bukanlah travel yang menggunakan sistem jaringan atau MLM, sehingga tidak ada pembagian komisi sampai level lima bahkan sepuluh, karena dengan sistem MLM tersebut beban biaya yang ditanggung jamaah akan jauh lebih besar atau mahal
2. Alhijaz Indowisata tidak menyewa gedung yang mewah atau karyawan yang berlebihan, Tetap Kantor 4 Lantai adalah Milik pribadi, sekali lagi biaya tersebut akhirnya akan dibebankan kepada jamaah.
3. Alhijaz Indowisata adalah Kantor Travel yang merupakan Provider Visa dan Tiket tangan pertama, sehingga memperkecil biaya yang akan ditanggung jamaah
4. Niat dari awal dari pendiri Alhijaz Indowisata adalah membantu jamaah untuk memudahkan ibadah ke tanah suci, bukan semata mata mencari keuntungan belaka, dalam artian yang penting biaya operasional terpenuhi sudah menjadi kepuasan tersendiri.

Paket Umroh Murah 2016 Alhijaz Indowisata Tour Travel Jakarta

Paket Umroh Murah 2016

Paket Umroh Murah 2016 Alhijaz Tour Travel - Kali ini kami dari tim Alhijaz akan menjelaskan tentang paket umrah murah yang ada di travel Alhijaz Indowisata Tour Travel Jakarta. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwasanya sekarang ini banyak travel perjalanan wisata khususnya travel umroh yang menawarkan paket umrah murah. Namun, terkadang kita sebagai para calon jamaah umrah belum paham akan standard harga atau biasa kita kenal dengan biaya umroh. Baiklah, mari kita simak ulasan yang sudah kami rangkum mengenai hal yang berkaitan harga umrah dan paket umroh

Mengenal Perbedaan Berbagai Jenis Paket Umroh Murah 2016


Dalam mengenal perbedaan paket umroh murah 2016, sebelumnya kita harus memahami sebenarnya apa saja jenis paket umroh tersebut. Pada umumnya, travel umrah menyediakan umroh ekonomis, umrah reguler dan paket umroh plus. Perbedaan yang kita bisa lihat antara umrah ekonomis dan umroh reguler umumnya adalah fasilitas hotel atau penginapan yang disediakan oleh pihak travel. Biasanya, untuk umrah ekonomis difasilitasi hotel standar bintang tiga sedangkan untuk paket umroh regular, menggunakan hotel berbintang empat. Apabila dilihat dari lamanya perjalanan umrah, kebanyakan travel memberikan program umroh 9 hari akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga bisa lebih dari 9 hari. Sedangkan untuk paket umrah plus, biasanya perbedaannya adalah destinasi atau tempat tujuan umroh sebagai contoh adalah umroh plus dubai dan turki.

Program Paket Umroh Murah Alhijaz Indowisata Tour Travel Jakarta 2016


Travel Alhijaz Indowisata Tour Travel menyediakan berbagai macam paket umroh murah pilihan sehingga anda sebagai para calon jamaah umroh dapat dengan leluasa memilih paket mana yang lebih cocok baik dari segi harga, jadwal umroh maupun tempat tujuan umroh. Travel Alhijaz jakarta senantiasa berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaahnya. Dilihat dari harga, biaya umrah Alhijaz bisa terbilang murah namun bukan bukan berarti murahan karena kami mendedikasikan sebagai solusi mudah untuk berangkat umroh dengan pelayanan yang prima.

Alhijaz travel memiliki beberapa program paket umroh murah pilihan diantaranya :

  • Program umroh reguler
  • Paket umroh plus
  • Umrah ekonomis
  • Paket umroh awal dan akhir tahun
  • Paket umroh ramadhan
  • Umroh liburan
  • Dan beberapa paket umroh murah lainnya

Fasilitas dan Persyaratan Program Paket Umroh Murah 2016 Alhijaz Indowisata Tour Travel


Harga paket umroh murah sudah termasuk :

  1. Tiket pesawat dari Jakarta ke Jeddah (Pulang Pergi)
  2. Penginapan hotel di Mekah dan Madinah
  3. Makan harian 3x dengan menu Indonesia 
  4. Ziarah ke Madinah, Mekah dan Jeddah
  5. Alat Transportasi bus full ac
  6. Free Air zam-zam sebanyak 10 liter


Perlengkapan umrah yang didapat :

  1. Jamaah Laki-laki : Koper umrah, tas kecil paspor, kain ihram dan kain untuk seragam
  2. Jamaah perempuan : Koper umroh, tas untuk paspor, mukena burgo dan kain seragam

Keterangan : Untuk pembayaran dp maupun pelunasan umroh, dapat juga dilakukan di kantor travel Alhijaz Indowisata Tour Travel.

Demikianlah sedikit ulasan mengenai paket umroh murah yang ada pada biro travel umrah Alhijaz jakarta. Semoga dengan adanya info paket umroh ini, dapat mempermudah para calon jamaah untuk segera melaksanakan ibadah umroh ke tanah suci.

Baca Juga artikel terkait : Paket Umroh Bulan Desember 2016

kami melayani #JawaBarat #Bandung #BandungBarat #Bekasi #Bogor #Ciamis #Cianjur #Cirebon #Garut #Indramayu #Karawang #Kuningan #Majalengka #Pangandaran #Purwakarta #Subang #Sukabumi #Sumedang #Banjar #Bekasi #Cimahi #Cirebon #Depok #Sukabumi #Tasikmalaya #JawaTengah #Banjarnegara #Banyumas #Batang #Blora #Boyolali #Brebes #Cilacap #Demak #Grobogan #Jepara #Karanganyar #Kebumen #Klaten #Kudus #Magelang #Pati #Pekalongan #Pemalang #Purbalingga #Purworejo #Rembang #Semarang #Sragen #Sukoharjo #Tegal #Temanggung #Wonogiri #Wonosobo #Magelang #Pekalongan #Salatiga #Semarang #Surakarta #Tegal #JawaTimur #Bangkalan #Banyuwangi #Blitar #Bojonegoro #Bondowoso #Gresik #Jember #Jombang #Kediri #Lamongan #Lumajang #Madiun #Magetan #Malang #Mojokerto #Nganjuk #Ngawi #Pacitan #Pamekasan #Pasuruan #Ponorogo #Probolinggo #Sampang #Sidoarjo #Situbondo #Sumenep #Sumenep #Tuban #Tulungagung #Batu #Blitar #Malang #Mojokerto #Pasuruan #Probolinggo #Surabaya #Jakarta #KepulauanSeribu #Jakarta #Barat #Pusat #Selatan #Timur #Utara #banten #Lebak #Pandeglang #Serang #Tangerang #Cilegon #Serang #Tangerang #TangerangSelatan #Bantul #GunungKidul #KulonProgo #Sleman #Yogyakarta #Sumatera #Aceh #BandaAceh #SumateraUtara #Medan #SumateraBarat #Padang #Riau #Pekanbaru #Jambi #SumateraSelatan #Palembang #Bengkulu #Lampung #BandarLampung #KepulauanBangkaBelitung #PangkalPinang #KepulauanRiau #TanjungPinang #Kalimatan #KalimantanBarat #Pontianak #KalimantanTengah #PalangkaRaya #KalimantanSelatan #Banjarmasin #KalimantanTimur #Samarinda #KalimantanUtara #TanjungSelor #Sulawesi #SulawesiUtara #Manado #SulawesiTengah #Palu #SulawesiSelatan #Makassar #SulawesiTenggara #Kendari #SulawesiBarat #Mamuju #Gorontalo #SundaKecil #Bali #Denpasar #NusaTenggaraTimur #Kupang #NusaTenggaraBarat #Mataram 

Paket Umroh Murah 2016

Karena Jujur, Cobaan Menjadi Nikmat

Karena Jujur, Cobaan Menjadi Nikmat


Dari Ibnu Syihab, dari Abdurrahman bin Abdullah bin Ka’ab bin Malik, diriwayatkan, bahwa Abdullah bin Ka’ab bin Malik -dia adalah penuntun Ka’ab dari anak-anaknya saat Ka’ab menjadi buta- berkata: “Saya mendengar Ka’ab bin Malik bercerita tentang kisahnya saat tidak ikut dalam perang Tabuk.

Ka’ab bercerita, ‘Saya tidak pernah absen dalam peperangan yang dipimpin oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam kecuali perang Tabuk. Hanya saja, saya juga tidak ikut dalam perang Badar, tapi Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam tidak menegur orang-orang yang absen saat itu. Sebab Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam -saat itu- hanya ke luar untuk mencegat kafilah onta yang membawa dagangan kaum Quraisy. Dan tanpa ada rencana sebelumnya, ternyata Allah Ta`ala mempertemukan kaum muslimin dengan musuh mereka. Tapi saya pernah ikut bersama Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam pada malam (Baiatul) Aqabah, saat itu kami mengadakan janji setia terhadap Islam. Dan peristiwa ini lebih saya senangi ketimbang peristiwa perang Badar, walaupun perang Badar itu lebih sering dikenang oleh banyak orang!’

Sehubungan dengan perang Tabuk, ceritanya begini. Saya tidak pernah merasa lebih kuat secara fisik dan lebih mudah secara ekonomi ketimbang saat saya absen dalam perang itu. Demi Allah, saya tidak pernah punya dua kendaraan (kuda), tetapi ternyata saat perang itu saya bisa mempunyai dua kendaraan. Sebelum Tabuk, bila Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam mengajak para sahabat untuk perang, biasanya beliau selalu tidak menerangkan segala sesuatunya dengan jelas dan terang-terangan. Tetapi dalam perang ini, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam berterus terang kepada para sahabat. Sebab, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam akan melangsungkan peperangan ini dalam kondisi cuaca yang sangat panas. Beliau akan menempuh perjalanan yang jauh, melalui padang pasir yang begitu luas. Dan beliau juga akan menghadapi musuh dalam jumlah besar. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam menjelaskan semua ini pada para sahabat. Saat itu, jumlah kaum muslimin memang banyak. Tidak ada catatan yang menyebutkan nama-nama mereka secara lengkap.’

Ka’ab berkata, ‘Dari saking banyaknya, sampai-sampai tak ada seorang pun yang ingin absen saat itu kecuali dia menyangka tidak akan diketahui selagi wahyu tidak turun dalam hal ini.

Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam melangsungkan perang Tabuk itu di saat buah-buahan dan pohon-pohon yang rindang tumbuh dengan suburnya. Ketika Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan kaum muslimin telah bersiap-siap, hampir saja saya berangkat dan bersiap-siap dengan mereka. Tapi ternyata saya pulang dan tidak mempersiapkan apa-apa. Saya berkata dalam hati, ‘Saya bisa bersiap-siap nanti.’ Begitulah, diulur-ulur, sampai akhirnya semua orang sudah benar-benar siap. Di pagi hari, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam telah berkumpul bersama kaum muslimin untuk berangkat. Tetapi saya tetap belum mempersiapkan apa-apa. Saya berkata, ‘Saya akan bersiap-siap sehari atau dua hari lagi, kemudian saya akan menyusul mereka setelah mereka berangkat.’ Saya ingin bersiap-siap, tapi ternyata saya pulang dan tidak mempersiapkan apa-apa. Begitulah setiap hari, sampai akhirnya pasukan kaum muslimin benar-benar sudah jauh dan perang dimulai. Saat itu saya ingin berangkat untuk menyusul mereka, tapi sayang, saya tidak melakukannya. Saya tidak ditakdirkan untuk berangkat.

Setelah Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan kaum muslimin keluar dari kota Madinah, aku keluar dan berputar-putar melihat orang-orang yang ada. Dan yang menyedihkan, yaitu bahwa saya tidak melihat kecuali yang dicurigai sebagai munafik atau orang lemah yang memang mendapat keringanan dari Allah Ta`ala. Sementara itu, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam tidak menyebut-nyebut saya sampai beliau tiba di Tabuk. Di sana, beliau duduk-duduk bersama para sahabat dan bertanya, ‘Apa yang diperbuat Ka’ab?’ Ada seseorang dari Bani Salamah yang menyahut, ‘Ya Rasulullah, dia itu tertahan oleh pakaiannya dan bangga dengan diri dan penampilannya sendiri.’ Mendengar itu Muadz bin Jabal berkata, ‘Alangkah jeleknya apa yang kamu katakan. Demi Allah ya Rasulullah, kami tidak mengetahui dari Ka’ab itu kecuali kebaikan.’ Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam diam.’

Ka’ab melanjutkan ceritanya, ‘Ketika saya mendengar bahwa beliau bersama pasukan kaum muslimin menuju kota Madinah kembali, saya mulai dihinggapi perasaan gundah. Saya pun mulai berfikir untuk berdusta, saya berkata, ‘Bagaimana saya bisa bersiasat dari kemarahan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam besok?’

Untuk itu, saya minta bantuan saran dari keluarga saya. Setelah ada informasi bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam sudah mulai masuk kota Madinah, hilanglah semua kebatilan yang sebelumnya ingin saya utarakan.

Saya tahu, bahwa tidak mungkin saya bisa bersiasat dari kemarahan beliau dengan berdusta. Ketika Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam telah tiba, dan biasanya bila beliau tiba dari suatu perjalanan, pertama kali beliau masuk ke masjid, lalu shalat dua rakaat, kemudian duduk-duduk menemui orang-orang yang datang.

Setelah Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam duduk, berdatanganlah orang-orang yang tidak ikut berperang menemui beliau. Mereka mengajukan berbagai macam alasan diikuti dengan sumpah -jumlah mereka lebih dari 80 orang- Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam menerima mereka secara lahir dan membai’at mereka serta memintakan ampunan. Adapun rahasia-rahasia hati, semuanya beliau pasrahkan kepada Allah Ta`ala.

Saya pun datang menemui beliau dan mengucapkan salam. Beliau tersenyum sinis, kemudian berkata, ‘Kemarilah!’ Saya berjalan sampai duduk di hadapan beliau. Lalu beliau bertanya, ‘Apa yang membuatmu tidak ikut serta? Tidakkah kau sudah membeli kendaraanmu?’ Saya jawab, ‘Ya benar. Demi Allah, sekiranya aku sekarang duduk di hadapan orang selain engkau dari seluruh penduduk dunia ini, tentu aku bisa selamat dari kemarahannya dengan mengemukakan alasan tertentu. Aku telah dikaruniai kepandaian berdiplomasi. Akan tetapi, demi Allah, aku yakin, kalau hari ini aku berdusta kepada engkau dan engkau rela menerima alasanku, niscaya Allah akan menanamkan kemarahan diri engkau kepadaku. Dan bila aku berbicara jujur kepada engkau, maka engkau akan menjadi marah karenanya. Sesungguhnya aku mengharapkan pengampunan dari Allah Ta`ala. Tidak, demi Allah, sama sekali saya tidak mempunyai alasan apa pun secara fisik dan lebih lapang secara ekonomi daripada saat aku tidak ikut serta dengan engkau.’(Maksudnya dalam perang Tabuk. (Pen)) Maka Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam berkata, ‘Orang ini telah berkata jujur, bangun dan pergilah sampai Allah Ta`ala memberikan keputusan dalam masalahmu ini!’ Saya pun berdiri dan pergi. Saat itu orang-orang dari Bani Salamah mengikutiku, mereka berkata, ‘Demi Allah, kami tidak pernah mengetahui bahwa engkau pernah berbuat kesalahan sebelum ini. Mengapa engkau tidak mengajukan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam alasan-alasan seperti yang dilakukan orang lain yang juga tidak ikut? Dan dosamu nanti akan hilang dengan istighfar (permintaan ampun) Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam untukmu.’ Mereka terus menerus mencerca saya sampai-sampai saya sempat berfikir untuk kembali kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan meralat pembicaraan saya yang pertama. Kemudian saya bertanya pada mereka, ‘Adakah orang yang mendapatkan perlakuan sama denganku?’ Mereka menjawab, ‘Ya, ada dua orang lagi yang mengatakan seperti apa yang kau katakan dan mendapatkan jawaban seperti jawaban yang kau terima.’ Saya bertanya lagi, ‘Siapa mereka?’ Mereka menjawab, ‘Murarah bin Ar-Rabi’ Al-Amry dan Hilal bin Umayyah Al-Waqify.’ Mereka menyebutkan nama dua orang yang pernah ikut perang Badar dan mereka bisa dijadikan panutan. Setelah mendengar dua nama yang mereka sebutkan itu saya terus pergi.

Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam lalu melarang kaum muslimin berbicara dengan kami bertiga di antara orang-orang yang tidak ikut bersama beliau. Akibatnya, orang-orang semua meninggalkan kami dan sikap mereka pun berubah, bahkan dunia ini pun seolah juga berubah, tidak sama dengan dunia yang saya kenal sebelumnya.

Kami merasakan hal demikian selama 50 hari. Selama itu, dua teman senasib saya hanya berdiam diri dan duduk di rumah masing-masing sambil menangis. Berbeda dengan saya, saya termasuk yang paling muda dan paling kuat menahan ujian ini. Saya pergi keluar dan ikut shalat berjamaah, tetapi tidak ada satu pun yang mau berbicara dengan saya. Saya datangi Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dan saya ucapkan salam kepada beliau saat berada di tempat duduknya seusai shalat. Saya berkata dalam hati, ‘Adakah Rasulullah menggerakkan kedua bibirnya untuk menjawab salamku atau tidak?!’ Kemudian saya shalat di dekat beliau, saya mencuri pandangan. Saat saya sedang shalat, Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam melihat kepada saya. Tapi bila saya menoleh kepadanya, beliau berpaling dari saya. Setelah cukup lama orang-orang meninggalkan saya, suatu saat saya pergi memanjat dinding kebun Abu Qatadah -dia adalah sepupu saya dan termasuk orang yang paling saya cintai-. Saya mengucapkan salam kepadanya, tetapi -demi Allah- dia tidak menjawab salam saya. Saya berkata, ‘Wahai Abu Qatadah! Demi Allah aku bertanya, adakah engkau tahu bahwa aku ini mencintai Allah dan Rasul-Nya?’ Dia diam saja. Saya kembali bertanya tapi dia tetap diam. Saya bertanya sekali lagi, akhirnya dia juga menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya sendiri yang lebih tahu.’ Air mata saya berlinang dan saya kembali memanjat dinding itu lagi.

Ketika saya berjalan di pasar Madinah, tiba-tiba ada seorang bangsawan dari Syam. Dia termasuk para pedagang yang datang membawa makanan untuk dijual di Madinah. Dia berkata, ‘Siapa yang dapat menunjukkan di mana Ka’ab bin Malik?’

Orang-orang yang ada di situ menunjukkannya. Setelah dia mendatangi saya, dia menyerahkan pada saya sebuah surat dari Raja Ghassan. Dalam surat itu tertulis, ‘Aku telah mendengar bahwa kawanmu (yaitu Nabi Muhammad) telah meninggalkanmu, sementara engkau tidaklah dijadikan oleh Allah berada pada derajat yang hina dan terbuang. Datanglah kepada kami, kami akan menghiburmu.’ Setelah membaca surat itu saya bergumam, ‘Ini termasuk rangkaian ujian Allah.’ Lalu saya bawa surat itu ke tungku dan membakarnya.

Setelah berlalu 40 hari dari total 50 hari, utusan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam datang kepada saya. Katanya, ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam telah menyuruhmu untuk menjauhi isterimu!’ Saya bertanya, ‘Apakah saya harus menceraikannya atau bagaimana?’, dia menjawab, ‘Tidak, jauhilah dia dan janganlah kau mendekatinya’. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam juga mengirimkan utusan beliau kepada dua rekan senasib saya. Maka saya meminta pada isteri saya, ‘Pergilah kau ke tempat keluargamu. Menetaplah di sana sampai Allah Ta`ala memutuskan masalah ini!’

Ka’ab berkata, ‘Isteri Hilal bin Umayyah datang menemui Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, dia berkata, ‘Wahai Rasulullah, Hilal bin Umayyah itu sudah tua renta, dan dia tidak mempunyai pembantu. Apakah engkau keberatan bila aku melayaninya?’ Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam menjawab, ‘Tidak, tetapi jangan sampai dia mendekatimu!’ Isterinya menjawab, ‘Demi Allah, dia sudah tidak bisa bergerak lagi dan dia masih tetap menangis sejak dia mempunyai masalah ini sampai hari ini juga.’ Sementara itu sebagian keluarga saya berkata, ‘Bagaimana sekiranya engkau juga minta izin kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam dalam masalah isterimu, agar dia bisa melayanimu seperti isteri Hilal bin Umayyah.’ Tetapi saya menjawab, ‘Demi Allah, dalam masalah ini aku tidak akan minta izin kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Aku tidak tahu apa yang akan dikatakan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bila aku minta izin kepada beliau, sementara aku ini masih muda?!’

Saya berada dalam kondisi demikian selama sepuluh malam, sehingga jumlahnya 50 malam dari mulai pertama kali Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam melarang orang untuk berbicara pada kami. Pada hari yang ke-50, saya menghadiri shalat Shubuh, setelah itu saya duduk-duduk, sementara kondisi saya persis seperti yang digambarkan oleh Allah Ta`ala, diri sendiri terasa sempit, begitu juga bumi yang luas ini terasa sempit bagi saya. Saat saya duduk dalam keadaan demikian, tiba-tiba saya mendengar suara orang yang berteriak dengan lantang di atas bukit, ‘Wahai Ka’ab, bergembiralah!’ Saat itu juga saya langsung sujud, saya tahu bahwa masalah saya akan berakhir. Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam mengumumkan datangnya taubat (pengampunan) Allah atas kami bertiga saat beliau selesai shalat Shubuh. Banyak orang pergi menemui kami untuk menyampaikan kabar gembira. Sebagian mereka ada yang menemui dua kawan senasib saya, dan ada seseorang yang ingin menemui saya dengan berkuda. Sementara itu ada seorang Bani Aslam yang hanya berjalan kaki, lalu dia naik ke bukit dan meneriakkan kabar gembira pada saya. Ternyata suara itu lebih cepat dari pada kuda. Setelah orang yang naik ke bukit itu datang menemui saya untuk menyampaikan langsung, saya tanggalkan pakaian saya dan saya hadiahkan untuknya sebagai imbalan atas kabar gembiranya. Demi Allah, sebenarnya saya ini tidak mempunyai baju lagi selain itu. Akhirnya saya meminjam baju orang, kemudian berangkat menemui Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Orang-orang datang berduyun-duyun mengucapkan selamat atas kabar gembira ini. Mereka mengatakan, ‘Selamat atas pengampunan Allah untukmu!’ Setelah itu saya masuk ke dalam masjid, di situ terlihat Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam sedang duduk di kelilingi banyak orang. Tiba-tiba Thalhah bin Ubaidillah bangun dan menuju ke arah saya dengan setengah lari. Dia menjabat tangan saya dan mengucapkan selamat. Tidak ada seorang pun dari kaum Muhajirin yang bangun selain dia, dan saya tidak akan melupakannya.

Setelah saya mengucapkan salam kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, beliau berkata -dengan wajah bersinar penuh kegembiraan-, ‘Bergembiralah dengan datangnya sebuah hari yang paling baik yang pernah engkau lalui semenjak kau dilahirkan oleh ibumu.’ ‘Dari engkau atau dari Allah, ya Rasulullah?’ tanya saya. Beliau menjawab, ‘Bukan dariku, tapi dari Allah.’ Dan demikianlah, bila Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam sedang gembira, wajah beliau bersinar seperti bulan. Kami semua tahu hal itu. Setelah aku duduk tepat di hadapan Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, sebagai pertanda taubat ini, aku akan melepas semua hartaku dan menjadikannya sebagai shadaqah untuk Allah dan Rasul-Nya.’ Rasulullah menjawab, ‘Ambillah sebagian dari hartamu, ini lebih baik untukmu.’ Saya berkata, ‘Ya, aku akan mengambil jatahku yang aku dapatkan dari perang Khaibar.’ Setelah itu saya ungkapkan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, ‘Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah Ta`ala telah menyelamatkan aku dengan kejujuran, dan sebagai pertanda taubatku kepada Allah, aku berjanji bahwa aku akan selalu berkata jujur selama hidupku. Demi Allah, aku tidak mengetahui seorang muslim yang diuji oleh Allah dalam kejujuran kata-katanya melebihi ujian yang aku dapatkan.’

Dan sejak aku ungkapkan hal itu kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, saya tidak pernah berdusta sampai hari ini. Saya memohon semoga Allah tetap menjaga saya selama sisa hidup saya. Dan Allah Ta`ala menurunkan firman-Nya kepada Rasul-Nya:

“Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang Muhajirin dan orang-orang Anshar, yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan. Setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas, dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allahlah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur.” (At-Taubah: 117-119).

Demi Allah, tidak ada nikmat yang telah Allah karuniakan kepada saya -setelah nikmat hidayah Islam- yang lebih besar dari nikmat kejujuran saya kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam. Saya tidak ingin berdusta tapi kemudian binasa seperti binasanya orang-orang yang telah berdusta. Dan Allah Ta`ala telah memberikan komentar tentang orang-orang yang berdusta -di dalam wahyu yang diturunkan-Nya- dengan kata-kata yang sangat keras dan jelek.

Allah Ta`ala berfirman,

“Kelak mereka akan bersumpah kepadamu dengan nama Allah apabila kamu kembali kepada mereka, supaya kamu berpaling dari mereka. Maka itu berpalinglah dari mereka, karena mereka itu adalah najis dan tempat mereka adalah Jahannam, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. Mereka akan bersumpah kepadamu agar kamu rela kepada mereka. Tetapi, jika sekiranya kamu rela kepada mereka, maka sesungguhnya Allah tidak rela kepada orang-orang yang fasik itu.” (At-Taubah: 95-96).

Ka’ab berkata,

“Kami bertiga tidak memperhatikan lagi orang-orang yang diterima alasan mereka setelah bersumpah kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, kemudian beliau menyumpah mereka dan memintakan ampun buat mereka, sementara itu beliau menangguhkan urusan kami sampai Allah sendiri yang memutuskan. Oleh karena itu Alah Ta`ala menyatakan,

”(Dan Allah juga telah menerima taubat) tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka.”

Yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah tidak ikut sertanya kami bertiga dalam perang, tetapi yang dimaksud adalah ditangguhkannya taubat kami serta tidak diikutsertakannya kami pada kelompok orang-orang yang telah bersumpah dan mengemukakan alasan dan diterima oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam.”(H.R. Al-Bukhari (8/113)), Kitabul Maghazi, bab Hadits Ka’ab bin Malik.)

Sumber: Kisah-Kisah Nyata Tentang Nabi, Rasul, Sahabat, Tabi`in, Orang-orang Dulu dan Sekarang, karya Ibrahim bin Abdullah Al-Hazimi, penerjemah Ainul Haris Arifin, Lc. (alsofwah.or.id)
Artikel www.KisahMuslim.com

Sponsor: Paket Umroh Murah Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz

bagi yang butuh informasi umroh silahkan klik di bawah ini:
Paket Umroh Murah 2016 Travel Al-Hijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Desember 2016 Travel Al-Hijaz Indowisata
Harga Paket Umroh Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Promo 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Promo Bulan Februari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Februari 2017 di Jakarta
Paket Umroh Bulan Maret 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan April 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Keluarga Travel Alhijaz Indowisata yang Asik
Paket Umroh Murah 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Murah Promo 2016 Travel Alhijaz
Paket Umroh Bulan Mei 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Awal Ramadhan 2017 Travel Alhijaz
Paket Umroh Akhir Ramadhan 2017 Travel Alhijaz
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Akhir Tahun 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Murah Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Januari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Februari 2017 Travel Alhijaz Indowisata

Paket Umroh Awal Tahun Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Murah Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Januari Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Januari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Februari Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Februari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Maret Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Maret 2018 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Maret 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan April Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan April 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Mei Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Mei 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Juni Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Ramadhan Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Awal Bulan Ramadhan 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Akhir Bulan Ramadhan 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Desember Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Desember 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Akhir Tahun Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Plus Turki Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Plus Aqsho Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Plus Dubai Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Plus Cairo Murah Promo Resmi Terpercaya

Infak Utsman bin Affan

Infak Utsman bin Affan



Al-Hakim meriwayatkan dari Abdurrahman bin Samurah radhiallahu ‘anhu berkata, “Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa seribu dinar ketika mempersiapkan pasukan al-’Usrah (pasukan perang Tabuk ketika masa sulit) lalu Utsman meletakkan seluruh dinar itu di pangkuan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Abdurrahman berkata, ‘Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membalikkannya seraya bersabda,

‘Tidaklah akan membahayakan Utsman apapun yang dilakukannya setelah hari ini.’ Beliau mengatakannya beberapa kali.” (Dikeluarkan oleh al-Hakim, dan berkata, “Shahih isnad-nya, namun tidak dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, dan disetujui oleh adz-Dzahabi.”).

Pada suatu riwayat lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya,

“Semoga Allah mengampunimu wahai Utsman, apa yang engkau rahasiakan, apa yang engkau tampakkan dan apa yang engkau sembunyikan, serta apapun yang terjadi hingga Hari Kiamat.”

Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‘Barangsiapa membeli sumur ‘Rumah’ untuk kita lalu menjadikannya sebagai sedekah untuk kaum Muslimin, niscaya Allah akan memberikan kepadanya minum yang disebabkan kehausan pada Hari Kiamat,’ lalu Utsman membelinya kemudian dia menjadikannya sedekah untuk kaum Muslimin.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Adi dan Ibnu Asakir.).

Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu perang, lalu pasukan kaum Muslimin mengalami kesulitan, hingga saya melihat kemalangan di wajah kaum Muslimin, dan kebahagiaan di wajah kaum munafik, dan ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat kondisi itu, beliau bersabda,

“Demi Allah, tidaklah akan tenggelam matahari ini, hingga kalian mendapatkan rezeki dari Allah.”

Lalu, Utsman radhiallahu ‘anhu mengetahui hal tersebut dan membeli empat belas tunggangan unta berisi makanan lalu dia mempersembahkan sembilan dari tunggangan tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat hal itu, beliau bersabda, “Gerangan apakah ini?” Para sahabat berkata, “Utsman yang telah mengirimnya kemari, lalu terlihatlah kebahagiaan di wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kemalangan di wajah kaum munafik, lalu saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putihnya kedua ketiak beliau untuk mendoakan Utsman dengan suatu doa yang belum pernah saya dengar beliau berdoa untuk seseorang sebelumnya dan setelahnya dengan doa tersebut, beliau berdoa,

“Ya Allah, berilah Utsman. Ya Allah, berbuat baiklah terhadap Utsman.” (Dikeluarkan oleh ath-Thabrani dan Ibnu Asakir dari Abu Mas’ud.)

Dinukil dari, “Keajaiban Sedekah dan Istighfar”, karya Hasan bin Ahmad bin Hasan Hammam, edisi terjemah, cetakan Pustaka Darul Haq (alsofwah.or.id)
Artikel www.KisahMuslim.com

Sponsor: Paket Umroh Murah Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz

bagi yang butuh informasi umroh silahkan klik di bawah ini:
Paket Umroh Murah 2016 Travel Al-Hijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Desember 2016 Travel Al-Hijaz Indowisata
Harga Paket Umroh Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Promo 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Promo Bulan Februari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Februari 2017 di Jakarta
Paket Umroh Bulan Maret 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan April 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Keluarga Travel Alhijaz Indowisata yang Asik
Paket Umroh Murah 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Murah Promo 2016 Travel Alhijaz
Paket Umroh Bulan Mei 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Awal Ramadhan 2017 Travel Alhijaz
Paket Umroh Akhir Ramadhan 2017 Travel Alhijaz
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Akhir Tahun 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Murah Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Januari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Februari 2017 Travel Alhijaz Indowisata

Paket Umroh Awal Tahun Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Murah Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Januari Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Januari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Februari Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Februari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Maret Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Maret 2018 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Maret 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan April Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan April 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Mei Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Mei 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Juni Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Ramadhan Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Awal Bulan Ramadhan 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Akhir Bulan Ramadhan 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Desember Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Desember 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Akhir Tahun Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Plus Turki Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Plus Aqsho Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Plus Dubai Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Plus Cairo Murah Promo Resmi Terpercaya

Shalat Abu Bakar

Shalat Abu Bakar


Beliau radhiyallahu ‘anhu termasuk kalangan orang-orang shalih, sekaligus salah satu dari sahabat utama yang dekat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, imam yang utama dari sejumlah sahabat yang lainnya.

Beliau telah menghabiskan hidup dan segenap jiwa raganya, harta kekayaannya serta waktunya untuk diinfakkan dan berjihad di jalan Allah. Termasuk memberikan pelayanan dalam dakwah dan penyampaian wahyu.

Dialah sahabat Abu Bakar yang nama lengkapnya Abdullah bin Abi Quhafah Al Qurasyi At Tamimi yang terkenal dengan sebutan Abu Bakar Asy Syiddiq.

Beliau sangat mudah mencucurkan air mata saat membaca Al Quran dalam shalatnya. Hal ini disebabkan karena banyaknya pengalaman hidup beliau bersama Al Quran. Sehingga beliau tidak mampu menahan perasaannya dari kejadian kejadian yang pernah dialaminya ketika membaca Al Quran.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata “Mereka melalui Abu Bakar yang sedang shalat bersama dengan yang lainnya.” Aisyah menuturkan, Saya pun berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Wahai Rasulullah, sesungguhnyaAbu Bakar adalah seorang laki laki yang lembut hatinya, apabila telah membaca Al Quran beliau tidak mampu menahan cucuran air mata dari keduanya.” (HR Muslim)

Adapun kekhusyukan beliau serta tangisan beliau di dalam shalat, benar-benar berpengaruh besar kepada orang-orang di sekelilingnya.Hal ini menyebabkan orang-orang Quraisy yang menguasai Mekah pada waktu itu mengajukan sejumlah syarat kepada beliau ketika beliau menunaikan shalat.

Akhirnya kaum kafir Quraisy menemui Ibnu Ad Daghinah yang saat itu memberikan jaminan keamana kepada Abu BakarAsh Shiddiq. Mereka berkata kepadanya, “Wahai Ibnu Ad Daghinah, suruhlah Abu Bakar untuk beribadah kepada Rabbnya di rumahnya, hendaklah dia shalat dan membaca apa yang dia kehendaki dan janganlah dia menyakiti kami. Sesungguhnya kami khawatir perkara itu menjadi fitnah bagi anak dan istri kami.”

Ibnu Ad Daghinah pun mengatakan hal itu kepada Abu Bakar, sehingga beliau mulai beribadah kepada Allah di rumahnya, dengan tidak mengeraskan shalatnya begitupun dengan bacaannya.

Kemudian Abu Bakar mulai membangun sebuah masjid di halaman rumahnya, beliau shalat dan membaca Al Quran di masjid itu. Pada saat itu, berkumpullah istri-istri dari kalangan orang musyrik dan anak-anak mereka, mereka begitu kagum akan shalat yang didirikan Abu Bakar dengan terus memperhatikannya. Abu Bakar adalah seorang laki laki yang sering menangis, beliau tidak bisa menahan air matanya ketika membaca AL Quran (Kisah ini diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Ibnu Hiban)

Sahl bin Sa’d dia berkata, “Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu tidak pernah melirik ketika dalam shalat.” (Fadhail Ash Shahabat I/208, Imam Ahmad)

Mujahis menuturkan, “Keadaan Ibnu Az Zubair ketika dia berdiri menunaikan shalat, seperti sebuah kayu yang kokoh (tidak bergerak).” Dikisahkan pula bahwa Abu Bakar pun seperti itu ketika shalat. Abdurrazaq berkata, “Penduduk Mekah menuturkan bahwa Ibnu Zubair mencontohshalat dari Abu Bakar, dan Abu Bakar mencontohnya dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Fadhail Ash Shahabat I/208, Imam Ahmad)

Artikel www.kisahMuslim.com di-publish ulang dari muslimah.or.id
disalin dari buku Shalatnya Para Kekasih Allah karya Ahmad Musthafa Ath Thathawi (Terjemah dari buku Shalat Ash Shalihin wa Qishash Al ‘Abidin)

Sponsor: Paket Umroh Murah Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz

Bagi yang butuh informasi umroh silahkan klik di bawah ini:
Paket Umroh Murah 2016 Travel Al-Hijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Desember 2016 Travel Al-Hijaz Indowisata
Harga Paket Umroh Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Promo 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Promo Bulan Februari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Februari 2017 di Jakarta
Paket Umroh Bulan Maret 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan April 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Keluarga Travel Alhijaz Indowisata yang Asik
Paket Umroh Murah 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Murah Promo 2016 Travel Alhijaz
Paket Umroh Bulan Mei 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Awal Ramadhan 2016 Travel Alhijaz
Paket Umroh Akhir Ramadhan 2016 Travel Alhijaz
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Akhir Tahun 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Murah Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Januari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Februari 2017 Travel Alhijaz Indowisata

Paket Umroh Awal Tahun Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Murah Awal Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Januari Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Januari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Februari Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Februari 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Maret Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Maret 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Maret 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan April Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan April 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Mei Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Mei 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Juni Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Ramadhan Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Ramadhan 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Awal Bulan Ramadhan 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Akhir Bulan Ramadhan 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Bulan Desember Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Bulan Desember 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Akhir Tahun Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2016 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2017 Travel Alhijaz Indowisata
Paket Umroh Plus Turki Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Plus Aqsho Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Plus Dubai Murah Promo Resmi Terpercaya
Paket Umroh Plus Cairo Murah Promo Resmi Terpercaya

Popular Posts

Category